Kamis, 28 Februari 2013

Manajemen Kerugian Bag.1

Penerimaan nasib akan membuat hati menjadi lebih tentram, termasuk penerimaan kesalahan, dan penerimaan salah.

Masih dalam mempelajari petikan hikmah dari kegagalan mengelola nikmat hidup,

atau petikan hikmah dari pengalaman mengalami kesulitan hidup — apapun kejadiannya;

ujiankah atau azab –, hendaknya kita benar-benar bisa membangun kepasrahan, keikhlasan dan kesabaran.

Bila kesulitan kita sebab ujian, ya kita terima dengan ikhlas,

dan kita pasrahkan kepada Allah yang pasti sudah mengatur yang terbaik.

Dan bila kesulitan kita sebab azab, maka kita ikhlaskan juga untuk menerima apapun resiko hukumannya,

dan kita pasrahkan pula masa depan kejadian kepada Allah.

Toh kita tahu bahwa Allah Maha Pengampun dan Maha Sayang.

Masa iya Dia lama-lama menenggelamkan kita di lautan kesulitan, di lautan kesedihan dan penderitaan?

Kecuali kita memang senang ditenggelamkan!

Berbicara mengenai kepasrahan, maka hal ini adalah jauh lebih baik daripada mengeluh.

kepasrahan akan mententramkan hati,

apalagi bila menghadapi permasalahan

yang tidak terpecahkan

atau belum terselesaikan.




Kepasrahan terbaik adalah kepasrahan dengan menyandarkan segenap permasalahan kepada Sang Pencipta, dengan berdo’a, shalat, sabar atau dengan jalan apa saja yang bisa ‘mencuri’ perhatian-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us

Artikel Favorit...