Selasa, 04 November 2014

Sayyidul Istighfar & Jaminan Surga

Di dalam buku Jaminan yang dengan Izin Allah saya yang nulis, saya nulis tentang Sayyidul Istighfar dan Jaminan Surga.
UYM 11
Sesiapa yang baca Sayyidul Istighfaar di SORE HARI (ba’da ashar sampe jelang maghrib), lalu semisal dia wafat sebelom matahari terbit, maka dia termasuk ahli surga. Murah kan surga itu? Baca lagi ntar di PAGI HARI (habis shubuh s.d. waktu dhuha dah). Semisal wafat siang hari, insyaaAllah juga masuk surga.
من قالها موقناً بها حين يمسي، فمات من ليلته دخل الجنة، وكذلك إذا أصبح. أخرجه البخاري، ٧/ ١٥٠، برقم ٦٣٠٦.
“Siapa yang baca dalam keadaan yakin, ketika masuk sore, kemudian dia wafat di malam harinya, maka dia masuk surga. Dan demikian pula saat masuk pagi.”
Coba deh, sami’naa wa atho’naa dulu. Baca aja. Ga apa-apa ga ngerti. Minimal dapet fadhilah nurut sama guru dulu, he he he. Ntar kapan-kapan dijelasin, maknanya dan lain-lain yang terkait. Di akhir tulisan saya tulisin dengan izin Allah teks arab dan artinya.
Nih redaksinya… Awlloohummaa anta robbii… Laa-ilaa-ha illaa anta kholaqtanii, wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’uudzubika min syarri maa shona’tu. Abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzambii. Faghfirlii fa-innahuu laa yaghfirudzdzunuuba illaa anta
Jaga-jaga nyawa dicabut tanpa jaminan surga, ya disiplinin baca bener Sayyidul Istighfaar ini. Pagi dan Sore hari.
***
Ya Allah, ampunilah kami… Sungguh Engkau Maha Pemurah… “Hanya” dengan membaca sayyidul istighfar saja, kami-kami yang bodoh, ga paham makna, ga paham ilmu, Engkau tetap. Berikan kesempatan jadi ahli surga. Malah kadang-kadang hamba-hamba-Mu yang pinter-pinter justru yang menyulitkan kami… Jangan cuma bacalah, jangan cuma nyebutlah… Padahal konteks haditsnya saja ga gitu. Baca tok.
Ya Allah, sekiranya begini doang masuk surga, betul-betul ampunilah kami-kami yang baca ini, dengan dosa-dosa kami sebelom kami baca. Dan jagalah diri kami setelah bacanya agar tidak ada dosa baru, minimal kami bisa hati-hati dengan dosa-dosa baru… Khawatir juga bila kami wafat sementara ada dosa yang Engkau belom maafkan. Kami ga mau mampir ke neraka. Ngeliat pun ga mau. Maunya langsung ke surga. Bimbing kami ya Raab… Agar serius ngeraih surga.
Bimbing juga kami untuk memahami Sayyidul Istighfaar dan meyakininya.

(Yusuf Mansur)
***
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Us

Artikel Favorit...